Selasa, 08 September 2020

HIPMAKAR: BERHARAP PERHATIAN KHUSUS PEMERINTAH



Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya Sulawesi Barat

(HIPMAKAR-SULBAR)

Bencana banjir yang melanda beberapa Desa, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju. Terjadi pada Minggu malam, sekitar pukul 22.00 wita, dan sekitar 70 rumah kepala keluarga jadi korban.

Kemudian berdasarkan informasi yang kami dapat dari salahsatu warga yang terdampak banjir mengatakan selain dari rumah ada beberapa hewan ternak warga yang hanyut akibat dari banjir tersebut.

Minimnya informasi serta tak teraksesnya daerah itu dengan sinyal membuat komunikasi tersendat yang mengakibatkan bantuan untuk korban banjir lamban sampai ke pemerintah.

Karena Musibah tersebut ketua Hipmakar Sulbar kembali angkat bicara, Aco Riswan salahsatu putra daerah mengungkapkan. Melalui media ini kami Selaku Mahasiswa yang tergabung dalam kec Bonehau Kalumpang merasa terpanggil setelah musibah ini dan pastinya kami mengharap perhatian khusus dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju, dikarenakan dampak dari banjir yang melanda keluarga kami mengakibatkan beberapa rumah rusak dan hewan ternak warga sebagian hanyut terbawa arus.

Selain itu ia juga menjelaskan akibat dari banjir ini banyak Petani Jagung gagal panen sedangkan Masyarakat Bonehau notabenenya adalah petani jagung sehingga bisa disimpulkan mereka akan kewalahan memenuhi kebutuhan hidup untuk beberapa hari kedepan.

Di akhir peryataannya ia mengharap Penuh, agar kiranya Pemerintahan gerak cepat turun lapangan melihat langsung kondisi masyarakat agar mampu memahami apa keluhan dan kebutuhan masyarakat. Tutupnya dengan lembut penuh harapan.

Demikian informasi dan harapan Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya, berharap dapat di respon baik oleh Pemerintah Daerah.

Editor: Abstrak

Senin, 10 Agustus 2020

PILIHAN KE TIGA BUKAN SOLUSI

Oleh: Aco Riswan Salahsatu Mahasiswa Fisipol Universitas Tomakaka Mamuju.

Polemik sejarah pada masa pemimpin otoritas yang tidak bisa di pungkiri sedikit bernuansa di masa ini sehingga menjadi alibi dan membuat kita berfikir untuk memilih pemimpin.

Akan tetapi apakah sepenuhnya relevan dengan kondisi sosial hari ini. Jika negara secara konstitusional menghadapkan kita dengan dua pilihan yang secara mutlak mengatur kehidupan masyarakat, maka apakah dengan membuat pilihan ketiga adalah solusi terbaik.

Jika kesejahteraan Masyarakat hari ini secara mutlak harus di atur oleh pemerintah maka apakah dengan tidak memilih pemerintah menjinakkan kesejahteraan.

Berpaling dari dua pilihan ke pilihan ke tiga dampaknya kira-kira seperti apa untuk negri ini, apakah lebih mensejahterakan atau malah cenderung membuat negara tak berarti lagi dengan segala aturannya: lantas mengapa masi taat hukum yg diatur pemerintah.

Ajakan untuk pilihan ke tiga sudah dari dulu diteriakkan jika memang itu adalah solusi terbaik mungkin saja negara ini sudah bubuar karna tidak memiliki pemimpin :siapa yang akan memilih, iakan.

Padahal banyak orang cerdas di negri ini, tapi berbanding terbalik dengan yang memikirkan pilihan ke tiga: apakah betul itu solusi.

Jangan sampai hanya karna popularitas ingin berbeda dengan yang lain pilihan ketiga muncul, yang secara logis akal sehat menyadari itu.

Jika dikuatirkan pemimpin yg akan terpilih tidak amanah, maka mengapa tidak kita membantu mengedukasi masyarakat yang mungkin kurang paham dengan arah pembangunan jika misalnya mereka yg terpilih: bukanka lebih solutif jika difikirkan.

Bukanka salahsatu Filsuf Yunani Plato menyarankan kita memilih pemimpin berdasarkan kebaikan dan kearifan, lebih daripada kelihaian dan karisma mereka yang memiliki keunggulan intelektual: Bisa dijadikan acuan Edukasi dan masi banyak referensi lagi sejenisnya.

Sehingga harusnya kita berperan aktif mendorong publik untuk memilih berdasarkan integritas, kebaikan, kearifan dan sifat tidak mementingkan diri sendiri.

Demikianlah hasil analisis sederhana saya menanggapi problem beberap wacana dan ajakan untuk pilihan ketiga yang secara sadar masi mejadi pertanyaan mendasar tentang kelogisan dan konsekuensi yang akan terjadi.

Dikarenakan jika tidak ada kepercayaan untuk para calon pemimpin kita makan secara tidak langsung kita telah mengonfirmasikan bahwa para Kaka/senior kita terdahulu telah gagal dalam visi dan misinya jika demikian apakah kita masi bangga menjadi bangsa Indonesia.

Bukankah lembaga kemahasiswaan sudah ada sejak dulu, berarti kita yg gagal senior kita yg gagal bukan pemerintah karna tidak ada pilihan lain bagi rakyat.

Kemudian bukanka keruntuhan orde baru ke reformasi di tuntut oleh rakyat mengapa masi mengeluh, para pemimpin lahir dari masyarakat itu sendiri/mahasiswa sekarang bisaka kita paham ada yg salah dari proses kaderisasi dari masa ke masa: Evaluasi jangan sampai karna formalitas kuantitas yang selama ini menjadi metode kita hanya memperbanyak kader adalah indikator lahirnya pemimpin bobrok.

Kekurangan dan kelebihan selalunya melekat pada diri manusia dengan segala keterbatasannya.



Kesimpulan terbaik yg saya tarik, adalah sebagai pemuda secara umum khususnya mahasiswa harusnya kita berperan aktif dalam menyukseskan setiap pemilihan mengawal arah kepemimpinan pemerintahan dalam 5 tahun kedepan jangan sampai masyarakat salah pilih: Banya yg mengeluh nantinya.

Editor: Abstrak

Minggu, 12 Juli 2020

HIPMAKAR : DESAK BUPATI MAMUJU UNTUK SEGERA MENGEVALUASI KADIS SOSIAL



Aco Riswan
Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya Sulawesi Barat
(HIPMAKAR-SULBAR)

FILANTROPIKLASIK.COM
Maraknya isu adanya bantuan beras dari Dinas Sosial kepada Masyarakat Talondo kecamatan Bonehau yang diklaim bahwa bantuan tersebut tidak layak komsumsi ditepis Kadis Sosial Mamuju Muh Lutfi A Muis. Dan menyayangkan adanya isu dan pemberitaan yang terkesan menyudutkan.sebagaimana diungkapkan oleh beberapa media akhir-akhir ini.

Kadis Sosial Mamuju menilai bahwa Beras Yang disalurkan itu sudah sesuai dengan disyaratkan. Dan kalau pun ada beras tidak layak komsumsi itu bukan dari Dinsos Mamuju diperkuat oleh kedatangan Kepala Desa bonehau (Elfian) untuk mengklarifikasi ketidak benaran isu beras yg tak layak konsumsi tersebut.

Lutfi Muis Kepala Dinas Sosial Mamuju yang dikonfirmasi terkait kedatangan Kades Bonehau ke Dinas sosial membawa contoh sisa beras dari bantuan pemerintah ini dengan antusias menjelaskan langkah yang dilakukan Kades Bonehau ini patut diapresiasi dan ini tentu saja menjadi bukti bahwa apa yang diisukan apalagi melalui media itu sama sekali tidak benar.

Sementara itu Sekertaris Dinas Sosial Mamuju Muzakkir yang diketahui dikonfirmasi menyampaikan apresiasi dan berterima kasih atas apa yang dilakukan Pak desa Bonehau yang dinilai positif dan bertujuan meluruskan kesalah pahaman yang terjadi.

Menanggapi pemberitaan yang di angkat beberap media terkait pernyataan Kepala Dinas Sosial (Lutfi). Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya, Aco Riswan kembali angkat bicara karna merasa malu dengan kejadian ini apalagi ini membawa nama kampung halamannya.


Aco membuat pernyataan ini karna merasa bingung dengan pernyataan Kepala dinas sosial (Lutfi) seolah ingin kembali memperkeruh suasana karna di media lain Lutfi membuat pernyataan lain dengan tidak mengakui sembako yg beredar saat setelah mengapresiasi klarifikasi Kades Bonehau saya kira masalah sudah kelar tidak usah bawa nama kampung kami lagi hanya karna bantuan sembako yang tidak diberikanpun tidak ada pengaruhnya bagi kami.

Pernyataan Kadis Sosial yang menjelaskan bahwa Tim Dinsos bekerja maksimal, dibanta dengan tegas oleh Aco Riswan ia menuturkan jika seandainya Tim Dinsos bekerja maksimal maka kejadian yang memalukan ini tidak akan terjadi, sehingga dengan adanya kejadian ini seolah Kepala Dinas Sosial sedang mengonfirmasi kegagalannya sebagai Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mamuju, pungkas aco.

Secara kelembagaan kami menegaskan kepada Bupati Mamuju untuk segera menegasi masalah ini paling tidak mengevaluasi kepala Dinas Sosial untuk segera adanya langkah kongkrit menyelesaikan persoalan ini karna kami tidak terima jika hanya persoalan sembako sampai sekeruh ini yang jika harus memilih lebih baik tidak dapat daripada harus membawa nama kampung kami cukuplah hanya persoalan tambang kemarin kami di injak-injak mengingat daerah kami memiliki nilai adat yg harus di pertahankan. Tutup aco

Demikian tanggapan dan pernyataan Aco Riswan selaku ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya yg juga adalah Mahasiswa Universitas Tomakaka Mamuju jurusan Ilmu Politik. harapannya bisa segera di perhatikan oleh jajaran Pemerintahan Kabupaten sampai Provinsi Sulawesi barat.

Editor : Abstrak

Senin, 06 Juli 2020

HIPMAKAR : SOALKAN SEMBAKO KECAMATAN BONEHAU, PR PEMERINTAH !!!


Aco Riswan
Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya Sulawesi Barat
(HIPMAKAR-SULBAR)

FILANTROPIKLASIK.COM

Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Sosial telah membagi sembako kepada masyarakat, sebagai jaminan kebutuhan selama pandemi virus korona. Sayangnya, warga Bonehau mengaku beras yang didapat sudah tidak layak konsumsi.

Menanggapi kejadian tersebut Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya (Hipmakar). Aco Riswan mengaku sangat kecewa dengan bantuan pemerintah yang tidak memperhatikan mutu dan kualitas sembako yg di berikan kepada masyarakat Desa Bonehau, Kecamatan Bonehau.

Kemudian Aco juga mengherankan beras yang sudah menguning mengapa masi dibagikan ke masyarakat apakah pemerintah tidak memeriksa terlebih dahulu atau memang ada indikasi kesengajaan oleh oknum-oknum yg tidak bertanggung jawab karna "kepentingan politik menjelang pilkada"

Saya heran apakah kalian menganggap kami binatang sehingga diberikan beras yg layaknya pakan ternak, jika tidak ada klarifikasi dari pemerintah soal sembako yg tak layak konsumsi tersebut maka kami tegaskan akan kembali konsolidasi ke masyarakat dan Mahasiswa untuk berdemonstrasi di kantor Bupati Mamuju. Pungkas Aco

Kemudian ia juga mempertanyakan sembako yang dibagikan mengapa dikemas dalam kontong kresek sedangkan seharusnya dikemas dalam karung kemudian masalah paket sembako yg dinilai tidak cukup dengan nilai uang Rp 150 saya kira akan lebih baik jika itu diuangkan saja, ujarnya.

Saya kira kami hanya ini mengklarifikasi terkait bantuan sembako yg diberikan Dinsos tersebut, kami mohon perhatiannya juga kepada Anggota DPRD kab Mamuju, untuk Masyarakat Bonehau pada umumnya, tutup Aco.

Demikian tanggapan Aco Riswan selaku ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya (Hipmakar) yang juga adalah Mahasiswa Universitas Tomakaka Mamuju, Fakultas ilmu Sosial dan Politik.

Editor : abstrak

Kamis, 21 Mei 2020

TAK HIRAUKAN BONEHAU-KALUMPANG PEMERINTAH DI SOROT WARGA


Aco Riswan
Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya Sulawesi Barat
(HIPMAKAR SULBAR)

Polemik tentang bantuan Pemerintah yang di alokasikan untuk penanganan Covid-19 menua banyak perhatian Publik dikarenakan masih ada keganjalan paradigma yang hadir di tengah-tengah Masyarakat.

Aco Riswan Ketua HIPMAKAR SULBAR salahsatunya juga ikut menanggapi kinerja Pemerintah yang di anggap masih sangat tumpang tindih dan tidak jelih dalam menangani Covid-19 ini.

Terbukti dari beberapa Bantuan Pemerintah yang hadir di Provinsi Sulawesi Barat terkhusus dalam hal ini Kabupaten Mamuju yang nominalnya tidak terbilang sedikit tidak satupun di salurkan ke kecamatan kami BONEHAU-KALUMPANG padahal saya yakin pemerintah pasti paham kondisi daerah tersebut. Pungkas Aco

Kemudian dia juga menambahkan, Saya justru merasa sedih melihat pembagian Bantuan Pemerintah seiring mengingat Masyarakat BONEHAU-KALUMPANG yg sempat saya tanyai masalah bantuan pemerintah.

Berlomba-lomba Pemerintah Pusat sampai Daerah sebut saja PRESIDEN, KEMENTRIAN, DPR RI, DPD RI, GUBERNUR, BUPATI, tersebar di Media Sosial dengan bangganya membagikan sembako kepada warga per Kotaan sedang kami di Desa hanya Mengharapkan BLT DD yg sangat lambat di salurkan saya paham betul bagaimana kondisi sebagian Masyarakat Bonehau Kalumpang.

Kemudian keterlambatan Penyaluran BLT DD "Diduga Pemerintah Daerah menahan anggaran sampai Perda di terbitkan, menurut Mendes PDTT Bapak Abdul Halim Iskandar, kalau benar begitu kami harap Pemda bisa segera mengeluarkan Perdanya.

juga kami meminta Kepada Pemerintah untuk Meratakan bantuannya jangan hanya monoton dalam Perkotaan Saja yang bahkan cenderung memilah-milah Daerah. Tutupnya

Editor :Abstrak



Kamis, 27 Februari 2020

HIPMAKAR : APARAT KEPOLISIAN GAGAL TAK MAMPU AMBIL SIKAP


Aco Riswan Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya Sulawesi Barat
(HIPMAKAR-SULBAR)

FILANTROPIKLASIK.COM- Kejadian tragis menimpa salah seorang warga asal Sulawesi Barat yang tewas dikeroyok dihadapan aparat kepolisian, kian menjadi sorotan bublik.

Kejadian bermula saat Yus Yunus (26), warga asal Sumberjo, Kecamatan Wonomulyo, Polewali mandar, tewas diamuk massa setelah dituduh menabrak seorang pengendara motor dan seekor babi di Pintu Angin Dogiyai, Kabupaten Nabire, Papua. Minggu (25/02/20) lalu.

Dalam video viral yang beredar di media sosial, terlihat korban Yus Yunus diamuk massa dengan menggunakan kayu dan batu dihadapan beberapa orang polisi berseragam, lengkap dengan senjata laras panjangnya namun takberdaya sama sekali.

Meski mencoba memberikan perlindungan kepada korban namun pihak kepolisian terlihat jelas tak mampu mererai aksi pengeroyokan tersebut, akhirnya Yus Yunus tewas ditempat kejadian.

Menanggapi kejadian tersebut, Ketua  HIPMAKAR SULBAR Aco Riswan mengecam tindakan yang dinilai tidak berprikemanusiaan tersebut.

“Kami mengutuk dan mengecam keras kejadian ini sehingga menganggap Kapolda Papua dan Kapolres Nabire gagal dalam proses pengamanan waktu itu olehnya kami mendesak Kapolri segera turun tangan menyelesaikan perkara ini,” tegas Aco Riswan.

Aco Riswan juga menegaskan kejadiaan yang menimpa Yus Yunus, pihak kepolisian harus segera mengusut tuntas dan menangkap pelaku agar masalah ini tidak meluas dan meresakan Masyarakat Sulawesi (Polewali) berkepanjangan.

“Kepolisian juga harus segera menuntaskan kasus ini menangkap setiap pelaku, kemudian meminta kepada Kapolri untuk mengevaluasi anggotanya yang di anggap telah gagal dalam proses pengamanan di lokasi kejadian (Nabire)" tutup Aco.

Editor : Abstrak

Senin, 24 Februari 2020

HIPMAKAR Sorot Apel Akbar HABSI-IRWAN Yang Dihadiri Puluhan Pejabat Daerah


Aco Riswan Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya Sulawesi Barat (HIPMAKAR SULBAR)

Menanggapi kegiatan Apel Akbar HABSI-IRWAN yang diselenggarakan Senin, 24 Februari 2020, pukul 12.00 wita sd selesai bertempat di Lapangan Ahmad Kirang.

Kegiatan yang di hadiri puluhan Pejabat besar di Provinsi Sulawesi Barat ini mendapat tanggapan dari berbagai elemen masyarakat dan salahsatunya tanggapan dari Organisasi Daerah yang berasal dari kecamatan Bonehau Kalumpang.

Aco Riswan Ketua HIPMAKAR SULBAR ketika di tanya soal tanggapannya yang langsung menyorot kegiatan Apel Akbar HABSI-IRWAN di hari kegiatan yang sama mengatakan, "HABSI-IRWAN jangan terlalu senang dulu berkoar-koar dihadapan Rakyat akan kemenangan di Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati mendatang tepatnya September 2020 sebab masi banyak persoalan kerakyatan yg belum tertunaikan."

Kemudian Aco Riswan Juga menambahkan dengan lantang HABSI-IRWAN jangan terlalu bangga Dan kepedean selagi Infrastructure Jalan di Bonehau Kalumpang masi belum di maksimalkan maka kami akan tetap setia menyoroti Pemerintah sampai Masyarakat sadar untuk tidak jatu kelubang yang sama, pungkasnya.

Demikian lampiran potret Perbandingan antara kesejahteraan Rakyat Dan kesejahteraan Pemerintah silahkan Menilai dengan sudut pandang masing-masing.

Editor : Abstrak

HIPMAKAR SOROT APEL AKBAR HABSI-IRWAN YANG DIHADIRI PULUHAN PEJABAT DAERAH



Aco Riswan Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya Sulawesi Barat (HIPMAKAR SULBAR)

Menanggapi kegiatan Apel Akbar HABSI-IRWAN yang diselenggarakan Senin, 24 Februari 2020, pukul 12.00 wita sd selesai bertempat di Lapangan Ahmad Kirang.

Kegiatan yang di hadiri puluhan Pejabat besar di Provinsi Sulawesi Barat ini mendapat tanggapan dari berbagai elemen masyarakat dan salahsatunya tanggapan dari Organisasi Daerah yang berasal dari kecamatan Bonehau Kalumpang.

Aco Riswan Ketua HIPMAKAR SULBAR ketika di tanya soal tanggapannya yang langsung menyorot kegiatan Apel Akbar HABSI-IRWAN di hari kegiatan yang sama mengatakan, "HABSI-IRWAN jangan terlalu senang dulu berkoar-koar dihadapan Rakyat akan kemenangan di Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati mendatang tepatnya September 2020 sebab masi banyak persoalan kerakyatan yg belum tertunaikan."

Kemudian Aco Riswan Juga menambahkan dengan lantang HABSI-IRWAN jangan terlalu bangga Dan kepedean selagi Infrastructure Jalan di Bonehau Kalumpang masi belum di maksimalkan maka kami akan tetap setia menyoroti Pemerintah sampai Masyarakat sadar untuk tidak jatu kelubang yang sama, pungkasnya.

Demikian lampiran potret Perbandingan antara kesejahteraan Rakyat Dan kesejahteraan Pemerintah silahkan Menilai dengan sudut pandang masing-masing.

Editor : Abstrak


Minggu, 23 Februari 2020

HIPMAKAR Ingatkan Masyarakat Bonehau Kalumpang Jangan Salah Pilih Pemimpin

Aco Riswan Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya Sulawesi Barat (HIPMAKAR SULBAR)


Menanggapi kinerja Pemerintah, HIPMAKAR SULBAR lembaga yang berasal dari dua kecamatan ini ingatkan Masyarakat Bonehau Kalumpang untuk tidak salah pilih Pemimpin lagi.

Berdasarkan pada pengalaman setelah merasakan pahitnya di bawa pemerintahan Bupati Mamuju maupun Pemerinta Gubernur Provinsi Sulawesi Barat yang takkunjung bisa menyelesaikan problematika kerakyatan terutama pada daerah-daerah yang di anggap masi terisolir sampai saat ini.

Aco Riswan, Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Kalumpang Raya Sulawesi Barat (HIPMAKAR SULBAR) menegaskan bahwa Pemerintah Hari ini baik dari Pemda dan Pemprov itu sudah sudah sangat Zholim terhadap Masyarakat Bonehau Kalumpang dengan tidak mempreoritaskan Infrastructure jalan, sehingga perekonomian bisa berkembang dengan pesat ketika aksesnya bagus.

Kemudian Aco Riswan Juga menambahkan dengan tegas "ketika Pemda dan Pemprov tidak segera menindak lanjuti Perbaikan Jalan Bonehau Kalumpang maka kami akan kembali merapikan barisan konsolidasi kemasyarakat dan kampus yang ada di Kabupaten Mamuju untuk kembali turun kejalan meneriakkan persoalan ini kepada Pemerintah dan akan kembali menuntut keadilan terhadap anggaran Rp.30 Milliar yang dialokasikan untuk Manakarra Tower dan anggaran jalan yg diberikan untuk Bonehau Kalumpang yang hanya sampai 2 km saja" pungkasnya.

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Tomakaka ini juga mengatakan sangat kecewa dengan tindakan Pemerintah yg kurang mempreoritaskan pembangunan di daerah contoh, Manakarra Tower yg Hanya berpusat di kota sedang masi banyak Masyarakat yang menjerit di daerah-daerah terisolasi atas kebijakan tersebut.

Editor : Abstrak