Senin, 18 November 2019

Aco Riswan : Suasana Dan keseruan Politik Bagaikan Menonton Filem Layar Lebar


Kembali kita menyaksikan maraknya perebutan kekuasaan dari tatanan lembaga negara maupun lembaga-lembaga ormas dan kemahasiswaan sehingga elit-elit politik dari berbagai fraksis sampai kepada lembaga-lembaga yang terkait kemudian ikut bermain dalam perebutan kekuasaan, sunggu menarik untuk di saksikan oleh-orang yang memahami konflik menarik ini. 

Kelompok-kelompok terorganisir tawar-menawar berkompromi untuk mewujudkan kepentingan-kepentingan mereka. Digerakkan oleh keinginan pragmatik untuk sukses, para politisi bisa melanggar asas-asas moral dalam meraih kepentingan-kepentingan mereka. 

Oleh karenanya semakin banyak kelompok yang berkonflik dalam hal meraih kepentingan kelompok, maka semakin banyak keuntungan yang didapat. Karena konflik tersebut akan melahirkan kesepakatan-kepakatan yang saling menguntungkan masing-masing kelompok.

Konflik yang berkepanjangan melibatkan beberapa organisasi dalam proses merebut kekuasan, dijadikan sebagai bahan tolok ukur untuk menandakan bahwa politik saat itu sedang di puncaknya.Timbulnya konflik dalam medan peperangan disebabkan oleh adanya tujuan-tujuan dan kepentingan kelompok yang berbeda karna banyaknya kelompok-kelompok yang menyelipkan kepentingan sehingga subtansial dari hasil pertarungan itu takmenjadi prioritas lagi dalam kinerja.

Oleh karenanya, tidak heran jika dalam prosesnya hal-hal menyimpang kerap dilakukan demi kekuasaan, politik yang didalihkan sebagai “win-win solution” menjadi politik yang menghalakan segala cara. Walaupun begitu, setelah mendapatkan kekuasaan tampak sebagian juga tetap mengutamakan kepentingan rakyat. 

Namun sebagaimana mengutip pernyataan Thommas Hobbes seorang filsuf Inggris yang memiliki pandangan tentang hubungan manusia dengan sistem negara. Politik sehat, cerdas, dan berintegritas merupakan hal yang harus diterapkan oleh para politisi, dan lembaga-lembaga lain yang meliputi ormas dan kemahasiswaan karena sesuatu hal dimulai dengan cara yang baik, akan menghasilkan hal-hal yang baik juga.

Politik sendiri bukan hanya berkaitan dengan kepentingan pribadi dan kekuasaan, melainkan asas-asas moral dengan nilai-nilai yang abstrak seperti kepentingan nasional, kesejahteraan umum, kemaslahatan bersama, kehendak umum, dan kehormatan sosial yang artinya melingkupi segala aspek.

Namun bukan kesalahan juga jika banyaknya pernyataan-pernyataan buruk tentang semua kegiatan politik. Bagi politisi hal itu merupakan bahagian dari strategi untuk mendapatkan kesepakatan yang sesuai dengan yang diharapkan, proses perdebatan menyebabkan para politisi harus pandai berdalih dan memainkan logika karena akan banyak pandangan (persepsi) yang dicampuri dengan pernyataan yang terkadang bertolak belakang dengan fakta, hanya untuk tercapainya tujuan utama. Karena dengan begitu, harapan-harapan yang sudah terpeta dalam benak pikiran terkait kepentingan publik, akan terwujud jika kekuasaan sudah di tangan. Oleh karenanya, kecerdasan dan kemantapan talenta politisi dibutuhkan dalam posisinya. 

Editor : Abstrak 

Aco Riswan : Pemuda Baper Kalumpang Raya Galau Akan Perubahan.


Masi dalam misi yg sama konsep besarku takkan gugur dan berhenti sebelum mimpi untuk menyatukan segenap pemuda yg bersal dari Kalumpang Raya betul-betul tercapai tanpa ada lagi skak dan ego kelompok-kelompok karna disitula puncak klimaks dari idealnya perjuanganku untuk daerah tercinta. 

Kesulitan yang menjadi kendala dalam konsep besar ini karna masi ada ego-ego yg masi bertahan pada porosnya. Akan lebih baik ketika kita satu dalam persepsi dalam misi besar ini demi kepentingan bersama dan kemajuan daerah sehingga akan tercipta power yang berbeda dalam perjuangan kita.

Bukankah dari dulu kita telah sadar bahkan hari ini. Tentang kelemahan kita dari daerah ini terlalu banyak kepentingan yang bersifat ambisius pribadi sehingga kita telah buta dan tuli akan jeritan keluarga yang seolah menangis dan berkata siapa yang bisa memperjuangkan kita, lalu apakah kita masi akan bertahan pada ego kurasa malula kita yg ketika pulang hanya bisa bercerita tentang perkembangan daerah orang. 

Bucara persoalan persatuan sangat nihil ketika mita mau katakan berharap tentang perubahan akan menjadi wacana belaka tentang daerah kita, mungkin ia ada perubahan itu tpi jangan menuntut cepat dan maksimal sesuai harapan keluarga yang sedari dulu terguncang oleh keadaan jalan yg memprihatinkan yg seharusnya dari awal kita sudah dapatkan perhatian itu. 

Daerah yang nota benenya adalah salahsatu kecamatan tertua di Sulawesi Barat bukankah miris ketika ketika menjadi salahsatu daerah yg masi tertinggal bicara persoalan inprastruktur, pendidikan, kesehatan dan takkala pentingnya perhatian terhadap sektor pertanian, kurasa pemuda kita terlalu apatis sehingga kecenderungan pemudanya cepat pragmatis terhadap yg di janjikan oleh praktisi yg merusak generasi.

Beberapa aktifis telah hilang awalnya seorang yang otokritik tiba-tibah hilang dan muncul menjadi pahlawan yg tak bernilai lagi tetapi mampu menghipnotis masyarakat sekali lagi kekeluargaan mengalahkan idealnya syarat atas perubahan sehingga ternina bobokan oleh kebahagiaan utopia(angan-angan).

Rekonsoliasi adalah solusi atas perpecahan pemuda kita. Kesadaran menjadi alasan dasar untuk kembali menyatukan persepsi tentang kebahagiaan bersama demi keluarga dan masa depan generasi. Kita yg hidup di masa sekarang harus lebih dulu bisa memikirkan mereka yang akan hadir sebagai pelanjut perjuangan kita di masa mendatang.

Editor : Abstrak